00.04

Pengelolaan Kesuburan Tanah Sulfat Masam (Bagian 5)

Pengelolaan Kesuburan Tanah Sulfat Masam*
Oleh: Masayu Rodiah** dan Abdul Madjid Rohim***

(Bagian 5 dari 5 Posting)

Keterangan:
* : Makalah Pengelolaan Kesuburan Tanah, Program Studi Ilmu Tanaman, Program Magister (S2), Program Pascasarjana, Universitas Sriwijaya. Palembang, Propinsi Sumatera Selatan, Indonesia.
** : Program Studi Ilmu Tanaman, Program Magister (S2), Program Pascasarjana, Universitas Sriwijaya. Palembang, Propinsi Sumatera Selatan, Indonesia.
*** : Dosen Mata Kuliah Pengelolaan Kesuburan Tanah, Program Studi Ilmu Tanaman, Program Magister (S2), Program Pascasarjana, Universitas Sriwijaya. Palembang, Propinsi Sumatera Selatan, Indonesia.

(Bagian 5 dari 5 Posting)



V. KESIMPULAN

(1) Lahan sulfat masam adalah lahan yang mempunyai kendala pH yang masam, mempunyai kandungan pirit, dan kandungan hara yang rendah, namun sifat fisiknya cukup baik, oleh karena itu lahan tersebut berpotensi untuk dikembangkan sebagai lahan pertanian.

(2) Tanaman yang dapat dikembangkan pada lahan ini adalah tanaman padi sawah, palawija, sayuran, perkebunan, dan tanaman kehutanan.

(3) Dalam pelaksanaan penggunaan lahan untuk pertanian perlu mempertimbangkan dua hal yang penting, yaitu letak kedalaman pirit dan tipe luapan air pasang surut.

(4) Kedua faktor itu merupakan penentu di dalam menerapkan teknologi penataan lahan dan tata air, serta pemilihan komoditas yang dikembangkan. Selanjutnya dalam peningkatan produktivitas lahan perlu didukung teknologi ameliorasi dan pemupukan sesuai dengan komoditasnya.



DAFTAR PUSTAKA

Abdurachman, A., A. Bambang, K. Sudarman, dan D.A. Suriadikarta. 2000. Perspektif pengembangan lahan rawa untuk pertanian di Indonesia. Prosiding Temu Pakar dan Lokakarya Nasional Diseminasi dan Optimasi Pemanfaatan Sumber Daya Lahan Rawa, Jakarta, 23-26 November 1999. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. Bogor. Hal. 33-54.

Al-Jabri, M. 2002. Penentapan Kebutuhan Kapur dan Pupuk Fosfat untuk Tanaman Padi (Oryza sativa L.) pada Tanah Sulfat Masam Aktual Belawang, Kalimantan Selatan. Disertasi. Program Pascasarjana. Universitas Padjadjaran Bandung.

Anonimous. 1993. Sewindu penelitian di lahan rawa. Kontribusi dan prospek pengembangan proyek penelitian pertanian lahan pasang surut dan rawa Swamps II. Puslitbangtanak Bogor.

Anonimous. 1999. Penelitian pengembangan sistem usahatani lahan rawa pasang surut di kawasan PLG sejuta hektar. Kapet DAS Kakab Prop. Kalimantan Tengah. Puslittanak, Balitbangtan, Deptan. Bogor.

Anonim. 2002 a. Sulphur Cycle. http://bob.soil.wisc.edu/hickey/soil523/ Partll /sulphur cycle.html. [15 Oktober 2002]

Anonim. 2002b. Microbial transformations of sulfur, phosphorus and metals. Part 2 section 3. In Biochemistry. http://bob.soil.wisc.edu/~hickey/soil523/ Partll/ p2_section3. [22 Oktober 2002]

Arkesteyn GJMW. 1980. Contribution of microorganisms to the oxidation of pyrite. WAU disertation no. 791. http://agralin.nl/wda/abstracts/ab791.htm. [10 September 2002].

Arulando, X. dan Kam suan Pheng. 1982. Management of acis sulphate soils in the muda irrigation scheme, Kedal. Paninsular Malaysia. Dalam: H. Dost dan V.N. Breemen Symp. On acid sulphate soils. ILRI Publ. 31. Wageningen. The Netherlands. P. 195-213.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2003. Panduan ekspose Nasional Pertanian Lahan Rawa Pasang Surut. Barito Kuala, 30-31 Juli 2003.

Balittra. 2001. 40 Tahun Balittra 1961-2001: Perkembangan dan Program Penelitian ke Depan. Balai Penelitian Tanaman pangan Lahan Rawa. Banjarbaru. 84 hlm.

Bloomfield, C. and J.K. Coulter. 1973. Genesis and management of Acid sulfate soils. Adv. Agron. 25:265-326. Academic Press. Inc. New York.

Boss, M.G. 1990. Research on Acid sulfate soils in humid tropics. Paper workshop on acid sulfate soils in humid tropic. Bogor, 20-22 Nopember, 1990.

Brinkman, R. and V.P. Sing. 1982. Rapid reclamation of fish pond in acid sulfate soils. In Proc. Int. Symp. Acid Sulfate Soil. 318-330. Bangkok.

Dent, D. 1986. Acid Sulphate Soils : a baseline for research and development. International Institute for Land Reclamation and Improvement Publication No.39 Wageningen, the Netherland.

Dent D. 1986. Acid Sulphate Soils: A baseline for research and development. Wageningen: ILRI Publ. 39.

Driessen, P.M. and M. Soepraptohardjo. 1974. Soil for Agriculture Expansion in Indonesia. Bulletin 1. Soil Research Institute Bogor.

Djayusman, M., S. Sastraatmaja, I.G. Ismail, dan I P.G. Widjaja-Adhi. 1995. Penataan lahan dan pengelolaan air untuk meningkatkan produktivitas tanah sulfat masam.

FAO-Unesco. 1974. Soil map of the word. Vol I. Paris. 1974.

Hartatik, W., I B. Aribawa, dan J.S. Adinigsih. 1999. Pengelolaan hara terpadu pada lahan sulfat masam. Dalam Prosiding Seminar Nasional Sumberdaya Tanah, Iklim, dan Pupuk. Puslitbangtanak, Indonesia. 6-8 Desember 1995. Bogor.

Jumberi, A., dan T. Alihamsyah. 2004. Reklamasi dan Agribisnis di lahan pasang surut, Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa, Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Konsten, C.J.M. and M. Sarwani. 1990. Actual and Potential acidity and related chemical characterities of acid sulfate soil in Pulau Petak Kalimantan. Workshop on acid sulfate soil in the Humid Tropics, 20-22 November, Bogor Indonesia.

Kasryno, F., H. Nataatmadja, E. Pasandaran, E.A. Rasahan, dan C.G. Swensen. 1989. Development an integrated farming system research in Indonesia. Workshop on FSC in Indonesia. Sukamandi. 13-16 August, 1989.

Mahmud, Z. 1990. Potensi dan keragaan usahatani kelapa pasang surut Propinsi Riau. Laporan Bulanan Balitra, Menado. 072/VIII/90.

Manuelpillai, R.G., M. Damanik, and R.S. Simatupang. 1986. Site specipic soil characteristies and the amelioration of a sulfic Tropaquepts (Acid sulfate) in Central Kalimantan. Symposium Lowland Development in Indonesia. Jakarta, 24-31 August 1986.

Maas, A. Sutanto, R., dan Purwadi, T. 2000. Pengaruh air laut terhadap laju oksidasi pirit dan tahana hara tanah sulfat masam. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan, 2 (2), 41-45. Fakultas petanian UGM. Yogyakarta.

Menteri Pertanian. 1999. Sambutan Menteri Pertanian Republik Indonesia dalam Pembukaan Temu Pakar dan lokakarya Nasional Desiminasi dan Optimasi Pemanfaatan Sumber Daya Lahan Rawa, Jakarta, 23-26 Nopember 1999.

Mills C. 2002. The role of micro-organisms in acid rock drainage. http://www.environmine.com/ard/microorganisms/nele of.htm. [1 Oktober 2002].

Noor, M. 1996. Padi Lahan Marjinal. Penebar Swadaya. Jakarta. 213 hlm.

Noor, M. 2001. Pertanian lahan Gambut: Potensi dan Kendala. Cetakan 1. Kanisius. Yogyakarta. 174 hlm.

Noor, M. 2004. Upaya Perbaikan Produktivitas Tanah Sulfat Masam. Disertasi Doktor Fakultas Pertanian bidang studi Ilmu Tanah pada Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Notohadiprawiro, T. 1998b. Prospek pengembangan lahan basah Kalimantan Tengah untuk pertanaman pangan menurut pandangan ketahanan pangan nasional. Dalam pros. Seminar nasional dan Pertemuan Tahunan Komda Himp. II Tanah Indonesia. Buku I. Hlm 66-72.

Nugroho, K., Alkasuma, Paidi, W. Wahdini, Abdulrachman, H. Subagjo, dan I P.G. Widjaja-Adhi. 1992. Peta Areal Potensial untuk Pengembangan Pertanian Lahan Pasang Surut, Rawa dan Pantai. Proyek Pendayagunaan Sumberdaya Lahan, Puslittanak.

Partohardjono, S. 1989. Pemantapan Program Nasional Penelitian Sistem Usahatani. Pulsitbangtan. Makalah Latihan Metodologi Penelitian Usahatani. Sukamandi, 6-26 Pebruari. 1989.

Prasetyo, H., J.A.M. Jansen, dan Alkasuma. 1990. Landscape and soils genesis in Pulau Petak, Kalimantan. Workshop on Acid sulfate soils in the Humid Tropics. 20-22 Nopember, 1990. Bogor. Indonesia.

Proyek ISDP. 1997. Gelar Teknologi Pertanian Lahan Pasang Surut Karang Agung Ulu, Sumatera Selatan.
Pulford ID, Backes CA, and Duncan HJ. 1988. Inhibition of Pyrite oxidation in coal mine waste. In Dost H. (ed). Selected Papers of the Dakkar Symposium on Acid Sulphate Soils; Dakar, January 1986. Wageningen : ILRI. Publ. 44. Hlm. 59-67.

Richard, D.T. 1973. Sedimentary Ion Formation. Proc. Int. Symp. On Acid Sulfate Soil. Vol-I. ILRI. Wegeningen. The Netherland.

Saida 2002. Isolasi, karakterisasi dan uji aktivasi bakteri pereduksi sulfat dari ekosistem air hitam Kalimantan Tengah. http://www.icbb.org/indonesia/ penelitian/penelitian12.htm. [12 November 2002]

Satsiyati, M. Januwati, dan H. Supriadi. 1999. Teknik Budidaya dan PotensiUsahatani Sayuran Lahan Rawa di Kalimanatan Tengah. Proseding Temu Pakar dan Lokakarya Nasional Desiminasi dan Optimasi Pemanfaatan Sumberdaya Lahan Rawa, Jakarta 23-26 Nop. 1999. Hal 79-93.

Simatupang, R. S. 2006. Pengembangan Eks-PLG Teknologi Olah Tanah Konservasi. Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa. Dimuat dalam Tabloid Sinar Tani, 6 Desember 2006.

Soil Survey Staff. 1998. Keys to Soil Taxonomy. Agency For International Development, USDA.

Subagjo, H. dan I P.G. Widjaja-Adhi. 1998. Peluang dan kendala penggunaanlahan rawa untuk pengembangan pertanian di Indonesia : kasus SumateraSelatan dan Kalimantan Tengah. Makalah Utama Pertemuan Pembahasandan Komunikasi Hasil Penelitian Tanah dan Agroklimat, 10 Pebruari 1998 di Bogor.

Subagyono, K., I W. Suastika, dan E.E. Ananto. 1999 Penataan Lahan dan TataAir Mikro: Pengembangan SUP Lahan Pasang Surut, Sumatera Selatan. Proyek Pengembangan Sistem Usaha Pertanian (SUP) Lahan Pasang Surut Sumatera Selatan. Badan Penelitian dan Pengembangan, Departemen Pertanian.

Subiksa, I G.M., D.A. Suriadikarta, dan I P.G. Widjaja-Adhi. 1990. Tata air dan jarak kemalir terhadap kimia tanah dan hasil padi sawah pada tanah sulfic Tropaquents. Pro.Sem.Penel. Lahan Pasang Surut dan Rawa. Swamps-II. Palembang. 29-31 Oktober 1990.

Subiksa, I G.M. dan I. Basa. 1990. Kemajuan Penelitian Sistem Usahatani pada Lahan Sulfat Masam di Karang Agung Ulu, Sumatera Selatan. Risalah Seminar Penlitian Proyek Swamps II. Bogor, 19-21 September 1990.
Suping, S., D.A. Suriadikarta, dan W. Hartatik. 2000. Prospek P alam sebagai pengganti SP 36 di lahan sulfat masam. Dalam Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengembangan Pertanian di Lahan Rawa. Cipayung 25-29 Juli 2000.

Suriadikarta, D.A. dan A. Abdurachman. 1999. Penelitian Teknologi Reklamasi untuk Meningkatkan Produktivitas tanah Sulfat Masam Potensial. Pro. Temu Pakar dan lokakarya Nasional Diseminasi Optimasi Pemanfaatan Sumber Daya Lahan Rawa, Jakarta 23 – 26 Nopember 1999.

Suriadikarta, D.A., H. Supriadi, H. Malian, Z. Desmiyati, Suwarno, M. Januwati, dan H.K. Anang. 1999. Kesiapan Teknologi dan Kendala Pengembangan Usahatani Lahan Rawa. Dalam Prosiding Temu Pakar dan Lokakarya Nasional Desiminasi dan Optimasi Pemanfaatan Sumber Daya Lahan Rawa. Jakarta, 23-26 Nopember 1999.

Suriadikarta, D.A. dan G. Sjamsidi. 2001. Teknologi peningkatan produktivitas tanah sulfat masam. Laporan akhir. Proyek Sumber Daya Lahan Tanah dan Iklim.

Sutanto, R., dan Purwadi, T. 2001. Ameliorasi Tanah Sulfat Masam Potensial Untuk Budidaya Tanaman Pangan yang Dikelola Dengan Sistem Mekanisasi. Lembaga Penelitian UGM. Yogyakarta.

Sutanto. 2001. Tantangan Global Menghadapi Kerawanan Pangan dan Peranan Pengetahuan Tradisional. Dalam; Francis Wahono (ed) Pangan, Kearifan Lokal dan Keanekaragaman Hayati. CPRC. Yogyakarta. Hlm. 67-84.

Sutater, T., Satsiyati, A.H. Permadi, dan D. Haryadi. 1990. Daya hasil tanah di lahan sulfat masam. Risalah hasil penelitian. Proyek Swamps-II. Bogor 19-21 September 1989. Hal. 275-277.

Tim Peneliti Puslittanak. 1997. Survei Tanah Tinjau Mendalam Daerah Kerja A, Propinsi Kalimantan Tengah. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, Badan Litbang Pertanian, Departemen Pertanian.

Van Breemen, N. 1976. Genesis and solution chemisty of acid sulfate soils in Thailand. Center of Agricultural Publishing and Documentation. Wegeningen, 1976. Ph.D. Dessertation.

Widjaja-Adhi, I P.G. 1986. Pengelolaan lahan rawa pasang surut dan lebak.Jurnal Badan Litbang Pertanian V(1):1-9.

Widjaja-Adhi, I P.G., K. Nugroho, D.A. Suriadikarta, dan A.S. Karama. 1992. Sumberdaya lahan rawa: Potensi, keterbatasan dan pemanfaatan. Risalah. PERNAS Pengembangan Pertanian Di lahan Rawa Pasang Surut Dan Lebak. Cisarua 3-4 Maret 1992 Badan Litbang Pertanian.

Widjaja-Adhi, I P.G. 1995a. Pengelolaan tanah dan air dalam pengembangan sumberdaya lahan rawa untuk usahatani berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Makalah disampaikan pada Pelatihan Calon Pelatih untuk Pengembangan Pertanian di Daerah Pasang Surut, 26-30 Juni 1995, Karang Agung Ulu, Sumatera Selatan.

Widjaja-Adhi, I P.G. 1995b. Potensi peluang dan kendala perluasan areal pertanian lahan rawa di Kalimantan Tengah dan Irian Jaya. Sopeng, 7-8 Nopember 1995.

Widjaja-Adhi, I P.G. dan T. Alihamsyah. 1998. Pengembangan Lahan Pasang Surut ; Potensi, Prospek, dan Kendala Serta Teknologi Pengelolaannya Untuk Pertanian. Prosiding Seminar Nasional dan Pertemuan Tahunan Komda HITI, 16-17 Desember 1998.

0 comments: