V. PROFIL TANAH
Pengertian profil tanah adalah irisan vertikal tanah dari lapisan paling atas hingga ke batuan induk tanah. Tanah yang telah mengalami perkembangan lanjut akan memiliki horisonisasi yang lengkap, yaitu terdiri dari: (1) horison O, (2) horison A, (3) horison Eluviasi, (4) horison B, (5) lapisan C, dan (6) bahan induk tanah (R). Harisonisasi dalam profil tanah secara pemodelan disajikan dalam Gambar 2.
Gambar 2. Pemodelan dari profil tanah dengan deferensiasi horison yang lengkap, sebagai penciri tingkat perkembangan sistem tanah.
Pengertian dari beberapa istilah penamaan horison dalam profil tanah adalah sebagai berikut:
(1) Horison O adalah horison tanah yang tersusun dari serasah atau sisa-sisa tanaman (Oi) dan bahan organik tanah (BOT) hasil dekomposisi serasah (Oa),
(2) Horison A adalah horison yang tersusun dari bahan mineral berkandungan bahan organik tinggi sehingga berwarna agak gelap.
(3) Lapisan Eluviasi atau Horison Eluviasi adalah horison yang telah mengalami proses eluviasi (pencucian) sangat intensif sehingga kadar bahan organik tanah, liat silikat, Fe dan Al rendah tetapi kada pasir dan debu kuarsa (seskuoksida) serta mineral resisten lainnya tinggi, sehingga berwarna agak terang.
(4) Horison B adalah horison illuvial atau horison pengendapan sehingga terjadi akumulasi dari bahan-bahan yang tercuci dari horison diatasnya.
(5) Horison C adalah lapisan tanah yang bahan penyusunnya masih serupa dengan batuan induk (R) atau belum terjadi perubahan.
(6) Batuan induk tanah (R) merupakan bagian terdalam dari tanah dan masih berupa batuan.
Lapisan tanah atas (top soil) terdiri dari: (1) horison O, dan (2) horison A. Lapisan tanah bawah (sub soil) terdiri dari: (1) horison E, dan (2) horison B. Solum tanah meliputi: (1) lapisan tanah atas, dan (2) lapisan tanah bawah.
5.1 Batas Peralihan Horison
Batas peralihan horison pada profil tanah terlihat secara visual dalam beberapa kategori, yaitu:
(1) batas horison dikategorikan nyata apabila peralihan kurang dari 2,5 cm,
(2) batas horison dikategorikan jelas apabila peralihan terjadi dengan jarak berkisar antara 2,5 cm sampai 6,5 cm,
(3) batas horison dikategorikan berangsur apabila peralihan terjadi dengan jarak berkisar antara 6,5 cm sampai 12,5 cm, dan
(4) batas horison dikategorikan baur apabila peralihan terjadi dengan jarak lebih dari 12,5 cm.
5.2 Bentuk Topografi Batas Horison
Bentuk topografi dari batas harison dalam profil tanah yang terlihat secara visual dibagi dalam 4 kategori, yaitu: (1) bentuk topografi datar, (2) berombak, (3) tidak teratur, dan (4) terputus. Contoh gambaran dari batas horison dan bentuk topografi dari batas tersebut disajikan dalam Gambar 3 dan Gambar 4 berikut.
Gambar 3. Batas horison yang nyata terjadi pada peralihan dari horison A ke horison B, dan batas horison yang jelas terjadi pada peralihan antara horison B ke horison C. Kedua batas terswebut bertopografi datar.
Gambar 4. Bentuk topografi bergelombang dari batas horison yang terjadi antara horison B dengan horison C dalam sistem tanah.
Bahan Kuliah Online Fakultas Pertanian, Univ. Sriwijaya Oleh: Dr.Ir.Abdul Madjid,MS
Jumlah Pengunjung
About Me
- Dr. Ir. Abdul Madjid, MS
- Dosen Jurusan Tanah, Fak. Pertanian, Univ. Sriwijaya. Kampus Unsri Indralaya, Propinsi Sumatera Selatan
Categories
- Analisis P Tanah (6)
- Bahan Organik Tanah (1)
- Bakteri (1)
- Bakteri Pelarut Fosfat (4)
- Biologi Tanah (23)
- Cacing Tanah 0112 (10)
- Cacing Tanah 1320 (2)
- Citra Satelit (8)
- Citra Satelit Geo Eyes (1)
- Citra Satelit Lahat (1)
- Definisi Tanah (2)
- Fisika Tanah (7)
- Foto Udara (6)
- Foto Udara Kayu Agung (1)
- Foto Udara Lahat (1)
- Fungi Aspergillus 0110 (10)
- Fungi Aspergillus 1120 (10)
- Fungi Aspergillus 2130 (11)
- Fungi Aspergillus 3140 (10)
- Fungi Aspergillus 4150 (10)
- Fungi Aspergillus 5160 (10)
- Fungi Aspergillus 6168 (8)
- Fungi Mucor 0110 (9)
- Fungi Mucor 1115 (5)
- Fungi Penicillium (14)
- Fungi Penicillium 0110 (10)
- Fungi Penicillium 1120 (10)
- Fungi Rhizopus 0110 (10)
- Fungi Rhizopus 1120 (10)
- Fungi Rhizopus 2130 (10)
- Fungi Rhizopus 3137 (7)
- Fungi Rhizopus 3842 (5)
- Fungi Tanah (4)
- Ilmu Tanah (20)
- Kesesuaian Lahan (2)
- Kesuburan Tanah (21)
- Kimia Tanah (16)
- Kimia Tanah S2 (3)
- Klasifikasi Tanah (3)
- Kunci Jawaban Ujian (2)
- Mikoriza (1)
- Mikoriza 001010 (10)
- Mikoriza File (1)
- Model 3 Dimensi (1)
- Nilai Mata Kuliah (4)
- Nilai MK PUPUK (1)
- Peta (24)
- Peta Aceh Barat (1)
- Peta Belitang (1)
- Peta Cianjur (1)
- Peta Dunia (2)
- Peta Indonesia (1)
- Peta Indralaya (2)
- Peta Insert Banyuasin (1)
- Peta Insert Empat Lawang (1)
- Peta Insert Lahat (1)
- Peta Insert Linggau (1)
- Peta Insert Muara Enim (1)
- Peta Insert Muba (1)
- Peta Insert Musi Rawas (1)
- Peta Insert OI (1)
- Peta Insert OKI (1)
- Peta Insert OKU Induk (1)
- Peta Insert OKU Selatan (1)
- Peta Insert OKU Timur (1)
- Peta Insert Pagar Alam (1)
- Peta Insert Prabumulih (1)
- Peta Jabar Banten (1)
- Peta Jawa Tengah (1)
- Peta Jawa Timur (1)
- Peta Kab Lahat (3)
- Peta Kab Lebong (1)
- Peta Kab OI (3)
- Peta Kayu Agung (1)
- Peta Kudus (1)
- Peta Musi Rawas (1)
- Peta OKI (1)
- Peta OKU (1)
- Peta OKU Selatan (1)
- Peta OKU Timur (1)
- Peta Pagar Alam (1)
- Peta Papua (1)
- Peta Pulau Jawa (1)
- Peta Sumatera (1)
- Peta Sumsel (2)
- Peta Tabalong (1)
- Soal Kuis (2)
- Soal Ujian Mid Semester (3)
- Soal Ujian Semester (2)
- TOR (2)
- Tugas (1)
Blog Archive
-
▼
2010
(320)
-
▼
Desember
(179)
- Cacing Tanah 14
- Cacing Tanah 13
- Cacing Tanah 01
- Cacing Tanah 02
- Cacing Tanah 03
- Cacing Tanah 004
- Cacing Tanah 005
- Cacing Tanah 006
- Cacing Tanah 007
- Cacing Tanah 009
- Cacing Tanah 010
- Cacing Tanah 011
- Cacing Tanah 012
- Mikoriza 001
- Mikoriza 002
- Mikoriza 003
- Mikoriza 004
- Mikoriza 005
- Mikoriza 006
- Mikoriza 007
- Mikoriza 008
- Mikoriza 009
- Mikoriza 010
- Bakteri Pelarut Fosfat 01
- Bakteri Pelarut Fosfat 02
- Bakteri Pelarut Fosfat 03
- Bakteri Pelarut Fosfat 04
- Bakteri Pelarut Fosfat 05
- Dasar-Dasar Ilmu Tanah (1 dari 25)
- Dasar-Dasar Ilmu Tanah (2 dari 25)
- Dasar-Dasar Ilmu Tanah (3 dari 25)
- Dasar-Dasar Ilmu Tanah (4 dari 25)
- Dasar-Dasar Ilmu Tanah (5 dari 25)
- Dasar-Dasar Ilmu Tanah (6 dari 25)
- Dasar-Dasar Ilmu Tanah (7 dari 25)
- Dasar-Dasar Ilmu Tanah (8 dari 25)
- Dasar-Dasar Ilmu Tanah (9 dari 25)
- Dasar-Dasar Ilmu Tanah (10 dari 25)
- Dasar-Dasar Ilmu Tanah (11 dari 25)
- Dasar-Dasar Ilmu Tanah (12 dari 25)
- Dasar-Dasar Ilmu Tanah (13 dari 25)
- Dasar_Dasar Ilmu Tanah (14 dari 25)
- Dasar-Dasar Ilmu Tanah (15 dari 25)
- Dasar-Dasar Ilmu Tanah (16 dari 25)
- Dasar-Dasar Ilmu Tanah (17 dari 25)
- Dasar-Dasar Ilmu Tanah (18 dari 25)
- Dasar-Dasar Ilmu Tanah (19 dari 25)
- Dasar-Dasar Ilmu Tanah (20 dari 25)
- Dasar-Dasar Ilmu Tanah (21 dari 25)
- Dasar-Dasar Ilmu Tanah (22 dari 25)
- Dasar-Dasar Ilmu Tanah (23 dari 25)
- Dasar-Dasar Ilmu Tanah (24 dari 25)
- Dasar-Dasar Ilmu Tanah (25 dari 25)
- Fungi Mucor 001
- Fungi Mucor 002
- Fungi Mucor 003
- Fungi Mucor 004
- Fungi Mucor 005
- Fungi Mucor 006
- Fungi Mucor 007
- Fungi Mucor 008
- Fungi Mucor 009
- Fungi Mucor 010
- Fungi Mucor 011
- Fungi Mucor 012
- Fungi Mucor 013
- Fungi Mucor 014
- Fungi Mucor 015
- Fungi Rhizopus 001
- Fungi Rhizopus 002
- Fungi Rhizopus 003
- Fungi Rhizopus 004
- Fungi Rhizopus 005
- Fungi Rhizopus 006
- Fungi Rhizopus 007
- Fungi Rhizopus 008
- Fungi Rhizopus 009
- Fungi Rhizopus 010
- Fungi Rhizopus 011
- Fungi Rhizopus 012
- Fungi Rhizopus 013
- Fungi Rhizopus 014
- Fungi Rhizopus 015
- Fungi Rhizopus 016
- Fungi Rhizopus 017
- Fungi Rhizopus 018
- Fungi Rhizopus 019
- Fungi Rhizopus 020
- Fungi Rhizopus 021
- Fungi Rhizopus 022
- Fungi Rhizopus 023
- Fungi Rhizopus 024
- Fungi Rhizopus 025
- Fungi Rhizopus 026
- Fungi Rhizopus 027
- Fungi Rhizopus 028
- Fungi Rhizopus 029
- Fungi Rhizopus 030
- Fungi Rhizopus 031
- Fungi Rhizopus 032
-
▼
Desember
(179)
Followers
Fasilitas Pencari Isi Blog ini:
06.13
Labels: Ilmu Tanah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar