08.14

Dasar-Dasar Ilmu Tanah (24 dari 25)


III. Berdasarkan Fungsi (Peranan) bagi Penyediaan Hara untuk Tanaman

Bakteri yang hidup dalam tanah berdasarkan fungsi atau peranannya bagi penyediaan hara untuk tanaman dikelompokkan menjadi 3, yaitu:

(1) Bakteri Pemfiksasi Nitrogen,

(2) Bakteri Pelarut Fosfat,

(3) Bakteri Pereduksi Sulfat.


1. Bakteri Pemfiksasi Nitrogen

Bakteri Pemfiksasi nitrogen berdasarkan hubungannya dengan tanaman dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: (1) Simbiosis, (2) Asosiasi, dan (3) Hidup bebas. Rhizobium merupakan bakteri pemfiksasi nitrogen yang hidup secara simbiosis dengan akar tanaman inang. Gambar anatomi bakteri disajikan dalam Gambar 20 dan ilustrasi proses pembentukan bintil akar oleh bakteri rhizobium disajikan dalam Gambar 21.


Gambar 20. Anatomi bakteri secara umum



Gambar 21. Ilustrasi proses pembentukan bintil akar saat terjadi simbiosis antara Rhizobium dengan akar tanaman inang. Tahap awal (A) dimana akar mengeluarkan eksudat untuk menarik bakteri, selektifitas jenis bakteri, kecocokan, dan mulai terjadi infeksi pada bulu akar dan mulai masuk ke dalam sel akar. Tahap lanjutan (B) bakteri mulai berkembang dan mulai terbentuk bintil akar dan proses fiksasi mulai aktif.

Selain bakteri pemfiksasi nitrogen, contoh lainnya untuk organisme tanah yang bermanfaat adalah mikrobia pelarut fosfat (MPF) yang meliputi: (1) bakteri pelarut fosfat (BPF) dan (2) fungi pelarut fosfat (FPF).


2. Mikrobia Pelarut Fosfat (MPF)

Pengertian Mikrobia Pelarut Fosfat; Mikrobia pelarut fosfat atau disingkat dengan MPF merupakan terjemahan dari bahasa inggris Phosphate Solubilizing Microorganisme. Mikrobia Pelarut fosfat (MPF) merupakan mikroorganisme dalam tanah yang hidup bebas yang dapat melarutkan fosfat anorganik tanah dari bentuk tidak tersedia bagi tanaman menjadi bentuk-bentuk fosfat yang tersedia bagi tanaman.

Suku kata bakteri pelarut fosfat (BPF) berasal dari terjemahan Phosphate Solubilizing Bacteria (PSB). Bakteri pelarut fosfat (BPF) merupakan Bakteri tanah yang memiliki kemampuan untuk melarutkan fosfat anorganik tanah dari bentuk-bentuk fosfat yang tidak tersedia bagi tanaman menjadi bentuk-bentuk fosfat yang tersedia bagi tanaman. Contoh beberapa bakteri pelarut fosfat: Pseudomonas, Bacillus, dll.
Sedangkan suku kata fungi pelarut fosfat (FPF) berasal dari terjemahan Phosphate Solubilizing Fungi (PSF). Fungi pelarut fosfat (BPF) merupakan fungi tanah yang memiliki kemampuan untuk melarutkan fosfat anorganik tanah dari bentuk-bentuk fosfat yang tidak tersedia bagi tanaman menjadi bentuk-bentuk fosfat yang tersedia bagi tanaman. Contoh beberapa fungi pelarut fosfat: Pinicillium, Aspergillus, dll.


Manfaat Mikrobia Pelarut Fosfat untuk Pertanian

Keberadaan mikrobia pelarut fosfat dalam zona rhizosphere tanaman memberikan dua manfaat, yaitu:

(1) mampu meningkatkan kelarutan P anorganik, dan

(2) dapat menekan fiksasi P dengan menonaktifkan Al3+ dan Fe2+ tanah.


Zona Hidup Mikrobia Pelarut Fosfat

Mikrobia pelarut fosfat baik tergolong bakteri pelarut fosfat (BPF) maupun fungi pelarut fosfat (FPF) hidup dilapisan tanah bagian atas atau top soil. Populasi mikrobia pelarut fosfat lebih banyak ditemukan terutama pada zona rhizosphere. Populasi bakteri pelarut fosfat pada tanah yang subur melebihi 100.000 bakteri per gram tanah.

0 comments: