Prinsip dan Metode Analisis P Tanah
Analisis P tanah telah resmi digunakan di Amerika Serikat sejak tahun 1940-an dan sekarang telah menjadi analisis rutin di bidang pertanian. Tujuan utama dari analisis P tanah adalah untuk mengidentifikasi hasil uji konsentrasi P tanah yang optimal yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman yang meliputi fase vegetatif tanaman dan fase generatif tanaman. Kebutuhan akan penambahan pupuk P ke dalam tanah atau pemupukan P, dan besarnya nilai keuntungan yang didapat secara ekonomi dari investasi berupa penambahan pupuk P akan dapat diprediksi.
Menurut Sims et al., (1998) bahwa tujuan lain dari dilakukannya analisis P tanah adalah:
(1) untuk mengetahui nilai Indeks kapasitas penyediaan P tanah, sehingga dapat memperkirakan waktu diperlukannya pemberian pupuk P.
(2) untuk mengelompokkan tanah berdasarkan sifat fisik dan kimia tanah dengan respons tanaman terhadap pemupukan P.
(3) untuk mengidentifikasi level kelebihan P yang akan berkontribusi terhadap polusi pada air permukaan.
Selain itu, Bray (1948) mengusulkan bahwa suatu analisis P tanah bisa diterima apabila memiliki karakterisitki berikut:
(1) Analisis P tanah harus dapat mengekstrak secara keseluruhan atau secara proporsional dari P tersedia untuk tanaman dari tanah yang berbeda sifat kimia dan mineraloginya.
(2) Analisis P tanah harus akurat dan cepat.
(3) Hasil ekstraksi P dari analisis P tanah tersebut harus berkorelasi erat dengan: (a) konsentrasi P tanaman, (b) pertumbuhan tanaman, dan (c) respons tanaman akibat penambahan pupuk P (Pupuk P Anorganik dan Pupuk P Organik).
(4) Analisis P tanah harus dapat secara akurat mendeteksi perbedaan konsentrasi P tanah yang disebabkan perbedaan taraf pupuk P yang diberikan.
Beberapa langkah utama yang tercakup dalam Program Analisis P Tanah disajikan dalam Tabel 1 (Sims et al., 1998). Berdasarkan perpestif bidang ilmu pertanian, jika langkah-langkah ini diikuti, maka Pengelolaan P Tanah akan berhasil dengan baik (sukses) dan menguntungkan secara ekonomi.
Selain hal diatas, jika tujuan dari Analisis P Tanah adalah untuk melakukan penilaian terhadap potensi dampak P tanah terhadap lingkungan, maka diperlukan analisis ulang secara menyeluruh terhadap setiap langkah dalam proses analisis P tanah tersebut dari koleksi sample tanah yang ada, sehingga dapat dilakukan interpretasi terhadap hasil tersebut.
Beberapa tulisan terbaru yang membahas tentang prinsisp-prinsip dan cara kerjanya yang berhubungan dengan analisis P tanah dan kaitannya dengan lingkungan disampaikan dalam tulisan berikut: Sibbesen and Sharpley (1997), Sims (1993), Sims (1997), Sims (1998), Sims et al. (2000). Selain itu, tulisan yang membahas tentang cara pengambilan sample tanah untuk analisis P tanah disajikan dalam tulisan Coale (2008).
Tujuan dari tulisan ini untuk memberikan gambaran dari 4 (empat) metode analisis P tanah yang paling umum digunakan di Amerika Serikat dan Kanada sampai dengan saat ini, yaitu:
(1) Metode Bray dan Kurtz P-1,
(2) Metode Mehlich 1,
(3) Metode Mehlich 3, dan
(4) Metode P Olsen.
Deskripsi rinci dari metode laboratorium dan prosedur kerja yang dilakukan untuk menentukan konsentrasi P tanah dari keempat metode disajikan dalam tulisan: (a) Carter dan Gregorich (2007), (b) Frank et al. (1998), (c) Kuo (1996), (d) SERA-IEG-6 (1992), (e) Sims dan Wolf (1995), (f) SPAC (1992).
Metode analisis P tanah yang lainnya yang sekarang juga digunakan di Amerika Serikat dan negara lain disajikan dalam Tabel 2. Tabel ini juga menyajikan referensi dari setiap metode tersebut.
Tabel 1.
Tabel 2.
Pustaka Utama:
Sims, T. J. 2009. Soil Test Phosphorus: Principles and Methods.
0 comments:
Posting Komentar